Jika aku memilih, kupilih sholat !

urusan dunia tidak akan ada habisnya,
kecuali telah datang seruan kematian

Kamis, 30 September 2010

ini dari hati

02 Oktober 2010


waktu tidak dapat disusut
" Berita demi berita silih berganti, 
duka mudah datang dan tak mudah pergi.
Kapankah sukacita hadir untuk memilihku,
tahukah kamu apa kata Tuhan
itulah keinginan Ia terhadap kita.
Hanya doa yang dapat meminta-Nya
merubah takdir kita "




30 September 2010 

menempatkan diri pada tempatnya.
" sekalipun terkubur lumpur
menjadikan mutiara tetap mutiara 
sekalipun harus terbakar api
emas adalah emas ".

Selasa, 28 September 2010

mimpi

Namanya mimpi
Dunia lain alam bawah sadar kita
Kebaikannya untuk disampaikan
Keburukannya sebagai peringatan

Mimpi dapat memberikan kita kesadaran
Bahwa ada kematian setelah kehidupan
...dan bersyukurnya cerita ini dalam impian
Sehingga ketika terbangun kita bisa tahu
Bahwa masih ada kehidupan setelah kematian

Ketika bermimpi buruk hendaknya berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk dan dari kejelekan yang dilihat dalam mimpi. (HR. Muslim).

Ketika bangun tidur hendaknya membaca doa, “Alhamdulillahil ladzi ahyaana ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur (Segala puji bagi Allah yang telah membangkitkan kami dari mati (tidur) dan hanya kepada-Nya semuanya kembali)” (HR Bukhari).




Sabtu, 25 September 2010

perbedaan antara sabar dan rela

Perbedaan antara sabar dan rela adalah bahwa dalam sabar seseorang tidak menginginkan apa yang terjadi, akan tetapi dia tidak mencoba sesuatu yang menyalahi syara' dan menghilangkan kesabaran, sedangkan rela adalah seseorang tidak membenci apa yang terjadi, sehingga terjadinya atau tidak terjadinya baginya sama saja. Inilah perbedaan antara rela dengan sabar. Oleh karena itu, para ulama Jumhur mengatakan : "Sesungguhnya sabar itu wajib, sedangkan rela itu disunnahkan". sumber

IMAN KEPADA QADHA DAN QADAR Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah, sedangkan qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah tsb. Orang kadang-kadang menggunakan istilah qadha dan qadar dengan satu istilah, yaitu takdir. Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah atas diri kita. Di dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman yang artinya: ” Siapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku dan qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku. (H.R.Tabrani). Dengan demikian , bahwa mempercayai qadha dan qadar itu merupakan hati kita. Kita harus yakin dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan adalah atas kehendak Allah. Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Ketika takdir yang kita alami tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Maha Mengetahui atas apa yang diperbuatnya.  sumber

bacalah dan amalkan


Minggu, 05 September 2010

Jurnal hari pertama

aku tidak tahu
mengapa aku tahu
mungkin saat itu
aku harus tahu


Berita DPR RI

Agenda DPR RI

KOMPAScetak

Google Talk